Diskusi Dr. Zakir Naik & Pemuda Liberal
Pemuda Liberal : Ada orang baik banget, anti korupsi, bangun masjid, rajin sedekah sampai hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal dan dia bukan Muslim, Dia masuk surga atau neraka....??
Dr. Zakir Naik : Neraka.....!!
Pemuda Liberal : Lahhh.....? Kan dia orang baik. Kenapa masuk neraka....??
Dr. Zakir Naik : Karena dia bukan Muslim....
Pemuda Liberal : Tapi dia orang baik. Banyak orang yang terbantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener deh, Tuhan kalau orang sebaik dia dimasukkan neraka juga.
Dr. Zakir Naik : Allah tidak jahat, hanya adil.
Pemuda Liberal : Adil dari mana....?
Dr. Zakir Naik : Kamu sekolahnya sampai tingkatan apa....?
Pemuda Liberal : Saya ini Master Sains lulusan US , kenapa....?
Dr. Zakir Naik : Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US....?
Pemuda Liberal : Ya...karena kemarin saya kuliah disana,
diwisuda disana.
Dr. Zakir Naik : Namamu terdaftar disana...? Kamu mendaftar...?
Pemuda Liberal : Ya jelas dong tuan, ini ijazah juga masih basah.
Dr. Zakir Naik : Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah....?
Pemuda Liberal : Jelas enggak, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.
Dr. Zakir Naik : Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar.....?
Pemuda Liberal : (Terdiam...)
Dr. Zakir Naik : Gimana....?
Pemuda Liberal : Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.
Dr. Zakir Naik : Nahhhh.....!! kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat adalah pendaftaran awalnya.Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.
Pemuda Liberal : (Kembali terdiam, tanpa berkata-kata...)
Masyaa Allah....
[Percakapan telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh seseorang, Jazakumullah Khayr]
0 Response to "Zakir Naik Membuat Terdiam Pemuda Liberal Lulusan Amrik"
Post a Comment