Komunitas Tionghoa menobatkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai 'man of the year'. Penghargaan diberikan kepada Rizieq karena dianggap membawa kedamaian dalam aksi 'Bela Islam III' 2 Desember lalu.
Pemberian penghargaan adalah dua komunitas masyarakat Tionghoa yakni Muslim Tionghoa Indonesia (Musti) pimpinan Jusuf Hamka dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) pimpinan Lieus Sungkarisma.
Lieus mengatakan, masyarakat khususnya warga keturunan Tionghoa memandang perlu memberikan apresiasi kepada Habib Rizieq. Rizieq dinilai mampu mengendalikan aksi 212 menjadi aksi super damai sehingga tidak merembet ke masalah SARA.
"Begini, kita kan orang Tionghoa melihat demo 212 ini sepertinya menakutkan, tapi ada jaminan dari Habib Rizieq tidak akan menyamber ke SARA, ini karena kebetulan Ahok yang jadi gubernur ini Tionghoa, kemudian dianggap menista. Tetapi sebetulnya tidak ada masalah SARA dalam aksi tersebut," jelas Lieus, Selasa 20 Desember 2016.
Menurut Lieus, Rizieq memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa aksi 212 tersebut bukan untuk menimbulkan kebencian terhadap kalangan minoritas.
"Sehingga tidak ada ketakutan di kalangan minoritas dari kaum Tionghoa ini,
jadi Habib Rizieq ini luar biasa, kita patut memberikan apresiasi kepada Habib Rizieq ini," sambungnya.
Lieus juga meluruskan pandangan sebagian orang yang menilai aksi 212 sebagai aksi untuk menggulingkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian dikaitkan dengan SARA.
"Ini (demo) karena Ahok punya indikasi korupsi kita demo, bukan karena dia orang Tionghoa, Kristen. Itulah kesamaan kita," lanjutnya.
"Figur Rizieq ini diperlukan untuk negeri ini. Bangsa harus berubah jangan menuduh seseorang kalau belum tahu seperti apa," tambahnya.
Pemberian penghargaan tersebut diberikan oleh dua komunitas masyarakat Tionghoa yakni Muslim Tionghoa Indonesia (Musti) pimpinan Jusuf Hamka dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) pimpinan Lieus Sungkarisma. Penganugerahan akan digelar di Restoran Al Jazeera, Jl Johar No 8, Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Desember 2016..
Siang nanti pukul 13.00 WIB, Komtak dan Musti akan melakukan konferensi pers terkait rencana pemberian anugerah 'tokoh Indonesia 2016' kepada Rizieq tersebut, di tempat yang sama. Dalam kesempatan tersebut, rencananya akan hadir Ahmad Dhani dan Farhat Abbas untuk islah.
"Nanti Ahmad Dhani dan Farhat Abbas juga akan hadir, mereka mau islah. (Kenapa islah) karena mereka sama-sama hadir di 212, kita berharap dengan adanya islah ini dapat rukun kembali," jelasnya.
Komtak sendiri merupakan organisasi antikorupsi yang menyoroti masalah korupsi.
"Komtak ini berdiri sejak KPK zaman pak Ruki (Taufiqurahman Ruki) menjadi pimpinan KPK pertama," ujar Lieus menceritakan sedikit background komunitasnya.
Pemberian penghargaan adalah dua komunitas masyarakat Tionghoa yakni Muslim Tionghoa Indonesia (Musti) pimpinan Jusuf Hamka dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) pimpinan Lieus Sungkarisma.
Lieus mengatakan, masyarakat khususnya warga keturunan Tionghoa memandang perlu memberikan apresiasi kepada Habib Rizieq. Rizieq dinilai mampu mengendalikan aksi 212 menjadi aksi super damai sehingga tidak merembet ke masalah SARA.
"Begini, kita kan orang Tionghoa melihat demo 212 ini sepertinya menakutkan, tapi ada jaminan dari Habib Rizieq tidak akan menyamber ke SARA, ini karena kebetulan Ahok yang jadi gubernur ini Tionghoa, kemudian dianggap menista. Tetapi sebetulnya tidak ada masalah SARA dalam aksi tersebut," jelas Lieus, Selasa 20 Desember 2016.
Menurut Lieus, Rizieq memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa aksi 212 tersebut bukan untuk menimbulkan kebencian terhadap kalangan minoritas.
"Sehingga tidak ada ketakutan di kalangan minoritas dari kaum Tionghoa ini,
jadi Habib Rizieq ini luar biasa, kita patut memberikan apresiasi kepada Habib Rizieq ini," sambungnya.
Lieus juga meluruskan pandangan sebagian orang yang menilai aksi 212 sebagai aksi untuk menggulingkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian dikaitkan dengan SARA.
"Ini (demo) karena Ahok punya indikasi korupsi kita demo, bukan karena dia orang Tionghoa, Kristen. Itulah kesamaan kita," lanjutnya.
"Figur Rizieq ini diperlukan untuk negeri ini. Bangsa harus berubah jangan menuduh seseorang kalau belum tahu seperti apa," tambahnya.
Pemberian penghargaan tersebut diberikan oleh dua komunitas masyarakat Tionghoa yakni Muslim Tionghoa Indonesia (Musti) pimpinan Jusuf Hamka dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) pimpinan Lieus Sungkarisma. Penganugerahan akan digelar di Restoran Al Jazeera, Jl Johar No 8, Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Desember 2016..
Siang nanti pukul 13.00 WIB, Komtak dan Musti akan melakukan konferensi pers terkait rencana pemberian anugerah 'tokoh Indonesia 2016' kepada Rizieq tersebut, di tempat yang sama. Dalam kesempatan tersebut, rencananya akan hadir Ahmad Dhani dan Farhat Abbas untuk islah.
"Nanti Ahmad Dhani dan Farhat Abbas juga akan hadir, mereka mau islah. (Kenapa islah) karena mereka sama-sama hadir di 212, kita berharap dengan adanya islah ini dapat rukun kembali," jelasnya.
Komtak sendiri merupakan organisasi antikorupsi yang menyoroti masalah korupsi.
"Komtak ini berdiri sejak KPK zaman pak Ruki (Taufiqurahman Ruki) menjadi pimpinan KPK pertama," ujar Lieus menceritakan sedikit background komunitasnya.
0 Response to "KEREN! Komunitas Tionghoa Nobatkan Habib Rizieq Jadi Man of The Year 2016, Sebarkan"
Post a Comment