KAMI BERSAMAMU, ALEPPO
Oleh: Ust. Felix Siauw
Jalan-jalan lengang tanpa manusia, sementara anyir darah beradu dengan kepulan debu yang masih pekat, hangus bangunan dan daging melekat, membaui hidung-hidung sekarat.
Anak-anak mati tanpa sempat bertanya, atas dosa apa bom-bom Rusia ditimpakan di atas kepala mereka, yang selamat pun lebih sakit menanggung hilangnya anggota keluarga.
Wanita-wanita lebih memilih bunuh diri dibanding dinista para berandal Bashar Assad, mereka tak menemukan lagi yang lebih menyakitkan daripada neraka dunia yang tampak ini.
Sementara lelaki-lelaki pemberani terkepung dan mati terbantai, oleh bangsa penyembah api Iran dan sekutunya, dendam lama yang kini menemukan masa untuk melampiaskan benci.
Rumah itu ada, namun tak ada penghuninya,
ganti reruntuhan sebagai peristirahatan mayat-mayat tertimpa, yang nurani dunia mati bersamanya, sebab dunia diam melihat pembantaian.
Kota yang dulu menjadi permatanya dunia, kini hancur lebur berikut harapan penduduknya, satu lagi tumbal bagi keserakahan rezim, dan penjajahan legal para penguasa dunia hari ini.
Aleppo, Damaskus, Gaza, entah berapa kali ketukan pahit ini nantinya akan berhasil membangunkan ummat Muslim yang telah lama tidur, telah lama abai terhadap jiwa mereka.
Duhai ummat, tak cukupkah bagi kita melihat tanda-tanda yang Allah kirimkan bagi kita? Bahwa kekuatan kita adalah saat kita dipersatukan oleh akidah dan ukhuwah yang benar?
Kapankah kita melihat kembali #Khilafah yang akan membela kehormatan darah-darah pemurni tauhid, yang jadi perisai lisan-lisan mungkil generasi syahadat sempurna?
Sampai saat itu, mungkin kita harus tahan menutup muka dengan sepuluh jari, dan berbuat apapun yang kita bisa meringankan luka mereka, walau lewat harta, walau hanya doa.
Dan bila itupun engkau keberatan, sungguh tak ada lagi kalimat yang perlu diucapkan kepadamu.
0 Response to "[CATATAN] Ust. Felix Siauw: Kami Bersamamu, Aleppo"
Post a Comment